Cara Menghentikan Anak Tantrum dengan Efektif

mengatasi tantrum anak
Tantrum adalah fase yang wajar dialami oleh anak-anak, terutama pada usia 1 hingga 4 tahun. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ledakan emosi, seperti menangis, berteriak, berguling-guling di lantai, atau bahkan melempar barang.

Meskipun tantrum bisa membuat orang tua frustrasi, penting untuk diingat bahwa ini adalah bagian dari perkembangan emosional anak. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menghentikan anak tantrum:

Tetap Tenang dan Sabar

Ketika anak tantrum, emosi mereka sedang tidak stabil. Orang tua perlu menjadi panutan dengan tetap tenang dan tidak terpancing emosi. 

Jika Anda bereaksi dengan marah atau frustrasi, hal ini justru dapat memperburuk situasi. Tarik napas dalam-dalam dan cobalah untuk tetap sabar.

Jangan Menyerah pada Tuntutan Anak

Seringkali, tantrum terjadi karena anak ingin mendapatkan sesuatu, seperti mainan atau permen. Jika Anda menyerah dan memberikan apa yang mereka inginkan, anak akan belajar bahwa tantrum adalah cara yang efektif untuk mendapatkan keinginannya. 

Sebaliknya, tegaskan batasan yang telah Anda tetapkan dan jelaskan dengan bahasa yang sederhana mengapa mereka tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Alihkan Perhatian Anak

Anak-anak mudah teralihkan perhatiannya. Cobalah untuk mengalihkan fokus mereka dari penyebab tantrum ke sesuatu yang lebih menarik, seperti mainan favorit, buku, atau aktivitas lain. Misalnya, "Lihat, ada burung di luar! Yuk, kita lihat bersama!"

Berikan Pelukan atau Sentuhan yang Menenangkan

Kadang-kadang, anak tantrum karena merasa tidak aman atau tidak nyaman. Memberikan pelukan atau sentuhan lembut dapat membantu menenangkan mereka. 

Pelukan juga dapat memberikan rasa aman dan menunjukkan bahwa Anda ada untuk mereka meskipun mereka sedang marah.

Ajarkan Anak Mengungkapkan Emosi dengan Kata-Kata

Anak-anak sering tantrum karena mereka belum mampu mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Bantu mereka untuk mengenali dan mengungkapkan emosi mereka. Misalnya, "Kamu marah karena tidak boleh makan permen, ya? Tapi nanti kita bisa makan buah yang enak, lho."

Ciptakan Rutinitas yang Konsisten

Anak-anak merasa lebih aman ketika mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Rutinitas yang konsisten dapat membantu mengurangi frekuensi tantrum karena anak merasa lebih terkendali. Pastikan mereka cukup tidur, makan tepat waktu, dan memiliki waktu bermain yang cukup.

Berikan Pujian saat Anak Bersikap Baik

Ketika anak berhasil mengendalikan emosinya atau bersikap baik, berikan pujian atau penghargaan. Ini akan mendorong mereka untuk mengulangi perilaku positif tersebut. Misalnya, "Kamu hebat, tadi tidak marah-marah saat tidak boleh main game."

Hindari Memberi Label Negatif

Jangan pernah memberi label negatif pada anak, seperti "kamu nakal" atau "kamu susah diatur". Label seperti ini dapat memengaruhi harga diri anak dan membuat mereka merasa bahwa tantrum adalah bagian dari identitas mereka.

Kenali Pemicu Tantrum

Setiap anak memiliki pemicu tantrum yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin tantrum karena lelah, lapar, atau merasa tidak nyaman. Dengan mengenali pemicu tersebut, Anda dapat mengambil langkah pencegahan sebelum tantrum terjadi.

Beri Waktu untuk Menenangkan Diri

Jika anak sudah terlalu emosional dan sulit ditenangkan, biarkan mereka memiliki waktu untuk menenangkan diri. Anda bisa membawa mereka ke tempat yang tenang dan biarkan mereka meluapkan emosinya. Setelah mereka lebih tenang, ajaklah berbicara dengan lembut.

Jangan Memukul atau Menghukum Fisik

Menghukum fisik atau memukul anak saat tantrum hanya akan membuat mereka semakin marah dan takut. Hal ini juga dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Sebaiknya, gunakan pendekatan yang lebih positif dan konstruktif.

Cari Bantuan Profesional jika Diperlukan

Jika tantrum anak terjadi sangat sering, intens, atau sulit dikendalikan, mungkin ada masalah yang lebih mendalam, seperti gangguan emosional atau perkembangan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak atau dokter spesialis untuk mendapatkan bantuan profesional.

Kesimpulan

Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, tetapi dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengelola emosi mereka dengan lebih baik. 

Kuncinya adalah kesabaran, konsistensi, dan pemahaman bahwa setiap anak memiliki cara unik untuk mengekspresikan perasaan mereka. Dengan memberikan dukungan yang tepat, Anda dapat membantu anak melewati fase tantrum dengan lebih mudah.
Afriant Ishaq
Afriant Ishaq A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.

Posting Komentar untuk "Cara Menghentikan Anak Tantrum dengan Efektif"