Kaktus Centong: Tanaman Kaktus Hias yang Bisa Dimakan

Kaktus Centong: Tanaman Kaktus Hias yang Bisa Dimakan
Kaktus Centong
- Kaktus centong adalah salah satu jenis kaktus yang memiliki bentuk yang unik dan menarik. Nama kaktus ini berasal dari kemiripannya dengan centong nasi, yaitu alat untuk mengambil nasi dari panci. 

Kaktus centong sendiri memiliki nama ilmiah Opuntia cochenillifera dan termasuk dalam famili Cactaceae atau suku kaktus-kaktusan. Kaktus centong masih berkerabat dekat dengan kaktus totol, kaktus sinterklas, kaktus lidah sapi, kaktus duri centong, dan kaktus duri cangkang.

Apa itu Kaktus Centong?

Kaktus centong adalah tanaman kaktus yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini tumbuh di daerah kering, berpasir, dan beriklim tropis atau subtropis. Kaktus centong memiliki batang yang pipih dan bersegi-segi, seperti potongan-potongan centong. 

Batang ini berfungsi sebagai tempat menyimpan air dan fotosintesis. Batang kaktus centong juga memiliki duri yang tajam dan areola yang merupakan tempat tumbuhnya duri, bunga, dan buah.

Bunga kaktus centong berwarna merah muda atau merah terang dan tersusun secara soliter di tepi batang. Bunga ini mekar pada siang hari dan menutup pada malam hari. Bunga kaktus centong dapat menarik perhatian serangga penyerbuk, seperti lebah dan kupu-kupu. 

Buah kaktus centong berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna merah atau ungu. Buah ini memiliki kulit yang berduri dan daging yang berair dan manis. Buah kaktus centong dapat dimakan mentah atau diolah menjadi selai, jus, atau sirup.

Apa Manfaat Kaktus Centong?

Kaktus centong memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan, kecantikan, maupun dekorasi. Berikut adalah beberapa manfaat kaktus centong:
  • Kaktus centong dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Hal ini karena kandungan serat, pektin, dan flavonoid pada buah kaktus centong dapat menghambat penyerapan gula dari usus ke aliran darah.
  • Kaktus centong dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada darah. Hal ini karena kandungan antioksidan, vitamin C, dan betalain pada buah kaktus centong dapat mencegah oksidasi lemak dan pembentukan plak pada pembuluh darah.
  • Kaktus centong dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena kandungan vitamin C, vitamin A, vitamin E, dan mineral seperti zat besi, magnesium, dan kalium pada buah kaktus centong dapat memperkuat sel-sel darah putih yang bertugas melawan infeksi.
  • Kaktus centong dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Hal ini karena kandungan antioksidan, vitamin C, vitamin E, dan betalain pada buah kaktus centong dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV. Selain itu, gel yang terdapat pada batang kaktus centong dapat digunakan sebagai pelembab, penyembuh luka, atau masker wajah.
  • Kaktus centong dapat membantu menjaga berat badan ideal. Hal ini karena kandungan serat dan air pada buah kaktus centong dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan. Selain itu, buah kaktus centong juga rendah kalori dan lemak.

Bagaimana Cara Menanam Kaktus Centong?

Kaktus centong adalah tanaman yang mudah ditanam dan dirawat. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, asalkan mendapatkan cukup cahaya matahari. Berikut adalah beberapa langkah untuk menanam kaktus centong:
  • Siapkan pot yang memiliki lubang drainase di bagian bawah. Isi pot dengan media tanam yang terdiri dari campuran pasir, tanah, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Pastikan media tanam tidak terlalu basah atau terlalu kering.
  • Siapkan stek batang kaktus centong yang telah dipotong dari tanaman induk. Biarkan stek batang mengering selama beberapa hari hingga terbentuk luka kering di ujungnya. Ini bertujuan untuk mencegah infeksi jamur atau bakteri pada stek batang.
  • Tanamkan stek batang kaktus centong ke dalam media tanam dengan cara menusukkannya sedalam 2-3 cm. Jangan menyiram stek batang setelah ditanam, karena hal ini dapat menyebabkan busuk. Biarkan stek batang berakar selama 2-3 minggu sebelum menyiramnya secara rutin.
  • Pindahkan pot kaktus centong ke tempat yang mendapatkan cahaya matahari langsung selama 6-8 jam per hari. Jika ditanam di dalam ruangan, letakkan pot kaktus centong di dekat jendela yang menghadap ke arah timur atau barat.
  • Siram kaktus centong secara teratur, tetapi jangan berlebihan. Cukup siram kaktus centong ketika media tanam terasa kering saat disentuh. Hindari menyiram kaktus centong pada malam hari atau saat cuaca dingin, karena hal ini dapat menyebabkan busuk akar.
  • Berikan pupuk cair yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium dengan dosis rendah setiap bulan pada musim semi dan musim panas. Jangan memberikan pupuk pada musim gugur dan musim dingin, karena hal ini dapat mengganggu masa dormansi kaktus centong.
  • Pangkas kaktus centong jika terlalu besar atau tidak berbentuk. Gunakan gunting tajam yang telah dibersihkan dan didesinfeksi untuk memotong bagian batang yang tidak diinginkan. Biarkan luka potongan mengering sebelum menyiram kaktus centong.

Apa Hama dan Penyakit yang Mengancam Kaktus Centong?

Kaktus centong adalah tanaman yang cukup tahan terhadap hama dan penyakit. Namun, ada beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kaktus centong, antara lain:

Kutu putih

Hama ini berupa serangga kecil berwarna putih yang menempel pada permukaan batang atau bunga kaktus centong. Kutu putih dapat menghisap cairan dari jaringan tanaman dan menyebabkan pertumbuhan terhambat, layu, atau kuning. 

Cara mengendalikan kutu putih adalah dengan menyemprotkan insektisida alami seperti sabun cuci piring atau minyak nabati pada bagian yang terinfeksi.

Tungau laba-laba

Hama ini berupa serangga mikroskopis berwarna merah atau kuning yang hidup di bawah permukaan daun atau batang kaktus centong. Tungau laba-laba dapat menghisap cairan dari jaringan tanaman dan menyebabkan bercak putih, kuning, atau perak pada permukaan daun atau batang. 

Cara mengendalikan tungau laba-laba adalah dengan meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman atau menyemprotkan insektisida alami seperti sabun cuci piring atau minyak nabati pada bagian yang terinfeksi.

Busuk akar

Penyakit ini disebabkan oleh jamur atau bakteri yang menyerang akar kaktus centong. Busuk akar dapat menyebabkan akar menjadi hitam, lunak, dan berbau busuk. Tanaman yang terserang busuk akar akan layu, kuning, atau mati.

Cara mengendalikan busuk akar adalah dengan menghindari penyiraman berlebihan atau menyiram kaktus centong pada pagi atau siang hari. Jika akar sudah terlanjur busuk, potong bagian akar yang sehat dan tanam kembali di media tanam yang baru dan bersih. Buang media tanam dan pot yang terkontaminasi jamur atau bakteri.

Busuk batang

Penyakit ini disebabkan oleh jamur atau bakteri yang menyerang batang kaktus centong. Busuk batang dapat menyebabkan batang menjadi hitam, lunak, dan berlubang. Tanaman yang terserang busuk batang akan layu, kuning, atau mati. 

Cara mengendalikan busuk batang adalah dengan menghindari luka pada batang kaktus centong atau menutup luka dengan lilin lebah atau arang. Jika batang sudah terlanjur busuk, potong bagian batang yang sehat dan tanam kembali di media tanam yang baru dan bersih. Buang media tanam dan pot yang terkontaminasi jamur atau bakteri.

Kesimpulan

Kaktus centong adalah tanaman kaktus yang memiliki bentuk yang unik dan menarik. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan dapat tumbuh di daerah kering, berpasir, dan beriklim tropis atau subtropis. 

Kaktus centong memiliki batang yang pipih dan bersegi-segi, bunga yang berwarna merah muda atau merah terang, dan buah yang berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna merah atau ungu.

Kaktus centong memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan, kecantikan, maupun dekorasi. Kaktus centong juga dapat dimakan mentah atau diolah menjadi selai, jus, atau sirup. Kaktus centong adalah tanaman yang mudah ditanam dan dirawat. 

Tanaman ini dapat tumbuh baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, asalkan mendapatkan cukup cahaya matahari. Kaktus centong juga cukup tahan terhadap hama dan penyakit, asalkan tidak disiram berlebihan atau disiram pada malam hari.
A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.