3 Kelakuan Konsumen yang Sering Membuat Sakit Hati

Konsumen
Kelakuan Konsumen – Berbicara tentang kelakuan konsumen, saya sendiri sebagai karyawan mini market dengan jam kerja 8 jam perhari, 7 hari dalam seminggu dan tidak mengenal apa itu tanggal merah. Sudah sangat hafal di luar kepala kelakuan unik konsumen yang berbelanja setiap harinya.

Tidak sedikit kelakuan konsumen ini benar-benar membuahkan sakit hati yang mendalam. Kenapa tidak, karena capek dan beban psikologis luar biasa juga menambah rusaknya mood saat konsumen bertingkah. Pasalnya dalam sehari saja, saya bisa bertemu lebih dari 10 kepala konsumen yang bertingkah.

Mulai dari mereka yang sangat humble dan ramah. Bahkan lebih ramah dari saya yang karyawan mini market. 

Hingga konsumen yang ngeselin dan memancing amarah hingga ubun-ubun. Untung ubun-ubunnya udah keras, kalau gak udah meledak hehe.

Kelakuan Konsumen Mini Market yang Membuat Sakit Hati

Banyak tingkah polah konsumen mini market yang benar-benar unik untuk dibahas. Saya sendiri telah membahasnya di uncchu.com. Sebut saja seperti Kebiasaan Buruk Saat Belanja Di Mini Market yang kadang sangat berbahaya. Lalu apa saja kelakuan konsumen mini market yang membuat sakit hati?

Bandingkan Harga dengan Toko Sebelah

Kelakuan konsumen yang sering banding-bandingin harga dengan toko sebelah acapkali dilakukan oleh emak-emak saat berbelanja. Membandingkan harga dengan toko sebelah sebenarnya bukanlah kesalahan. Hanya saja, jika memang ingin membandingkan bandingkanlah dengan menggunakan bahasa yang halus, sopan dan enak didengar.

Jika perbedaan harga hanya sekitar lima ratus perak saja. Ada baiknya untuk menahan diri agar tidak membandingkan. Memang benar saratuh duo ratuh pitih, tapi alangkah baik untuk bijaksana dan tidak menyakiti penjual dengan kalimat membandingkan yang terdengar buruk di telinga.

Sekedar informasi, harga retail yang ditawarkan oleh distributor ke mini market yang satu dan mini market lainnya tidaklah sama alias berbeda-beda. Harga yang ditawarkan kadang tergantung banyak orderan, jarak dan sistem pembayaran yang digunakan (cash atau credit). Jadi harga tersebut bukan seenak jidat pemilik mini market.

Buang Sampah Sembarangan

Satu lagi kebiasaan konsumen mini market yang cukup buruk adalah membuang sampah sembarangan. Seperti mini market pada umumnya, kebersihan dan kenyamanan konsumen menjadi prioritas utama. Hal ini tidak bisa ditawar dan dibiarkan begitu saja.

Sayangnya, kebanyakan konsumen justru membuang sampah sembarangan dengan dalih a juo karajo karyawan mini market ko, kalau dak mambarasiahan sarok tu. Mbok ya dipikir juga, tempat sampah disediakan lengkap. Tidak ada salahnya membuang sampah pada tempatnya. Itung-itung bagian dari pembiasaan baik untuk diri sendiri.

Menghina Jualan

Kebiasaan buruk konsumen mini market lainnya yang bikin sakit hati yaitu menghina barang di pajangan atau barang-barang lainnya. Tidak sedikit konsumen yang dengan santainya menghina item di gondola. Padahal barangnya masih bagus, layak jual dan sudah melalui sortir ketat.

Secara logika, konsep mini market sudah mengharuskan semua barang yang akan dijual dalam keadaan baik. Jika memang ada yang salah dengan barang yang Anda ambil. Tinggal tukar dan bantu komunikasikan dengan karyawan mini market agar mereka segera menarik dari pajangan.

Pipet Yakult

Bukan bagian dari promosi, tapi memang benar adanya. Fakta di lapangan menyatakan bahwa pipet yakult ini sering menjadi masalah besar bagi emak-emak yang tidak memahami. Ngototnya para ibu dan bapak-bapak yang anti kotor meminta pipet yakult untuk anak mereka yang ingin segera menikmati minuman berasa asam manis ini.

Padahal informasi tak terbantahkan adalah yakult sendiri tidak pernah menyediakan pipet untuk minuman mini berisi bakteri ini. Jadi jika ada kasir atau pegawai mini market yang memberikan pipet. Ada minuman kemasan gelas yang dikorbankan. So, jangan maksa dan ngotot minta pipet yakult untuk anak. Apalagi dengan bahasa kasar dan tidak percaya kalau yakult benar-benar tidak menyediakan pipet.

Kesimpulan

Itulah 3 kelakuan konsumen mini market yang bikin sakit hati. Tidak jarang kami karyawan mini market meremark kening konsumen yang seperti di atas. Terlepas dari istilah pembeli adalah raja. Sopan santun dan etika tetap harus diutamakan bukan? Nah, Anda tipe konsumen mini market yang mana jika ingin menyakiti saat berbelanja? Yuk tulis di kolom komentar.

---

Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.

A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.