Pengusaha Pemula; Ini 5 Hal Wajib yang Sering Diabaikan

Pengusaha Pemula; Ini 5 Hal Wajib yang Sering Diabaikan
Ilustrasi Pengusaha (Foto Monstera,Pexels)
Pengusaha Pemula – Menjadi pengusaha pemula apalagi di usia muda tentu menjadi cita-cita banyak orang. Sukses dengan usaha yang digeluti memberi prestise tersendiri. Terutama bagi Anda yang benar-benar membangun usaha dari nol.

Namun tahukah Anda, bahwa ada hal-hal wajib yang sering diabaikan oleh pengusaha pemula. Tak sedikit pengusaha yang berakhir dengan hotel pordeo dan denda dari pemerintah. Apa saja hal tersebut? Yuk simak ulasan singkat di bawah ini.

Tidak sedikit pengusaha nakal yang berpura-pura lupa dengan hak karyawan. Hak karyawan ini telah diulas secara seksama di uncchu.com. Ada beberapa postingan lalu tentang hak karyawan yang bisa Anda baca untuk menambah referensi artikel ini.

Hak Jaminan Kesehatan

Banyak sekali pengusaha yang sengaja tidak membayarkan hak dan bagian karyawan mengenai jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan merupakan jaminan yang sangat seringkali diabaikan. Terutama usaha sekelas swalayan lokal atau mini market.

Pemberhentian secara sepihak dan lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah menjadi titik awal beraninya para penguasa mengabaikan hak karyawan yang satu ini.

BPJS Ketenagakerjaan

Sebagai blogger dengan kerja paruh waktu. BPJS Ketenagakerjaan yang sedang ramai dibicarakan saat ini juga menjadi bagian hak karyawan yang malah sengaja diabaikan.

Beribu alasan seperti tidak cukupnya pendapatan pengusaha untuk membayarkan bagian wajib mereka terhadap BPJS Ketenagakerjaan. Parahnya lagi, keengganan karyawan didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan seringkali dijual sebagai salah satu alasan kuat saat pemeriksaan dan panggilan resmi dari BPJS Ketenagakerjaan.

Lemahnya peran sanksi dari BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah daerah menjadikan pengusaha pemula menikmati kedzoliman yang dibuat. Parahnya dilakukan berulang-ulang.

Jatah Libur dan Cuti

Karyawan mini market sering mendapat perlakuan seperti ini. Jika ingin libur, harus digantikan oleh teman shift. Sehingga teman sift harus bekerja 2×8 jam sehari. Intinya tidak ada libur sama sekali keculi 1 hari lebaran.

Laporan ini diterima oleh uncchu.com dari salah satu daerah di sumatra barat. Sayangnya tindakan dari pemerintah daerah juga seakan-akan tidak memiliki taring meski ada aturan jelas dalam perundang-undangan.

Job Description yang Tidak Jelas

Tidak adanya perjanjian tertulis menjadi salah satu alasan pengusaha mengabaikan hal-hal penting termasuk di dalamnya job description.

Banyak pekerja yang justru mendapatkan jatah pekerjaan rumah atau pekerjaan keluarga yang seharusnya tidak masuk ke dalam job description karyawan. Seperti membeli makan untuk bos dan lain sebagainya.

Pajak Plang Nama

Hal lain yang sering diabaikan pengusaha adalah pajak plang nama tempat usaha. Mereka sering berkilah dan menyembunyikan bukti plang dan sebagainya untuk menghindari pajak daerah.

Padahal dengan memiliki usaha, salah satu cara berkontribusi untuk daerah ya dari pajak daerah termasuk pajak plang, penghasilan dan lain sebagainya.

Menyerobot Trotoar

Hal ini yang sangat dikesalkan, bahkan oleh saya sendiri yang sedang menulis. Pemerintah kita selalu berusaha untuk tidak menyakiti masyarakatnya dengan tidak merazia. Tapi sayang masyarakat sering tidak mengerti bahwa trotoar adalah hak pejalan kaki.

Kadang sebagai pejalan kaki yang sering menggunakan area pedestrian kesal dengan ulah pengusaha yang memakai trotoar untuk berjualan. Tapi mau tidak mau, itu sudah menjadi budaya kita. Semoga pemerintah bisa menertibkan hal yang seperti ini.

Kesimpulan

Demikianlah 5 hal yang sering diabaikan pengusaha pemula. Semoga dengan membaca artikel ini beberapa orang termasuk pengusaha jadi tercerahkan. Punya keluhan dan komentar. Silakan tulis di kolom komentar di bawah ya tems. Terima kasih telah membaca.

---

Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.

A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.