Inikah Rasanya, Ketika Semua Tidak Bisa Dilakukan Sendiri
Rasanya sendiri – Bisa diartikan bahwa malang, atau musibah bisa saja datang kapan saja tak tentu waktu dan kapan harinya. Sedangkan kebahagiaan atau kemujuran datangnya sepanjang hari. Apapun harinya, kapan waktunya, maka bahagia itu selalu hadir.
Setidaknya itulah yang saya alami pada malam sabtu sekira jam delapan malam lewat sedikit. Seperti biasa jam segitu adalah waktu pulangnya saya ke rumah dari tempat kerja.
Saya, memacu motor kesayangan melaju menuju rumah. Rasanya seperti sabtu malam biasanya, situasi jalanan akan berubah menjadi sangat ramai. Secara logika, itu tidak memungkinkan saya untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Awal Mula Kejadian
Sesampainya di Salayo, tepatnya di depan pasar Salayo. Saya rasanya melihat ada orang yang menyeberang, kondisi tempat menyeberangpun cukup gelap. Tapi saya melihat jelas gelagat orang yang menyeberang sepertinya agak linglung.
Tidak jauh, mungkin 6 atau 7 meter dari tempat orang menyeberang, ada mobil yang balik arah juga. Otomatis rasanya saya memperlambat laju kendaraan yang saya tunggangi. Setelah mobil berhasil putar arah saya melihat orang yang tadi menyeberang di tengah jalur.
Melihat kondisi seperti itu, tentu saya melanjutkan memacu kendaraan. Namun entah mengapa setelah dekat, rasanya si bapak (orang yang menyeberang) kembali balik dan putar arah ke tempat di mana beliau menyeberang (sisi kiri jalan, mungkin melihat kendaraan ramai di jalur kanan). Kontan saja, saya tidak bisa menghindari tabrakan dari gerakan tiba-tiba si bapak.
Saya rasanya sempat mengerem dengan baik, tapi entah mengapa, atau mungkin karena kaget si bapak justru mendorong motor saya (stang sebelah kiri). Tak hayal saya pun terpelanting ke arah depan dengan posisi telungkup.
Keadaan saya yang mengerem mendadak dengan posisi kaki belum menapak aspal. Rasanya mempermudah saya terpelanting karena dorongan kuat (super kaget) dari si bapak. Saya jatuh dengan posisi telungkup miring ke kiri.
Tangan kiri menahan ke aspal, namun bahu saya rasanya membentur aspal dengan sangat keras. Puji Tuhan, syukur Alhamdulillah, saya masih selamat karena posisi saya berada di jalur kanan ramai kendaraan.
Seandainya saja tidak ada pertolongan dari Allah, saya tidak tahu apa yang akan terjadi sama saya di malam sabtu itu. Sampai sekarang saya rasanya masih shock dan tangan kiri saya masih ngilu. Dua jari saya belum bisa digerakkan secara normal.
Jari telunjuk dan tengah saya rasanya membengkak dan dan membiru. Alhamdulillah, setelah ronsen tidak ada yang patah. Namun ngilu ya Allah membuat saya nangis dalam hati. Sakitnya persis saat dia ninggalin aku demi pria lain.
Apa Hikmah Yang Bisa Dipetik?
Sebuah pohon yang tumbuh tentu berharap ada buah yang bisa dipanen. Termasuk sebuah peristiwa yang terjadi, tentu rasanya ada hikmah yang bisa dipetik dan diambil pelajaran darinya.
Fokuslah Saat Menunggangi Kendaraan
Seberat apapun masalah yang sedang dihadapi. Tetap fokus dan berhati-hati saat memacu kendaraan adalah sesuatu yang wajib dan tidak bisa dilupakan. Bahkan saya rasanya yang termasuk fokus saja masih bisa mengalami hal buruk. Apalagi jika tidak fokus sama sekali.
Fokus saya hanya buyar beberapa detik saat ada kendaraan yang putar arah dan melintas di depan jalur. Keadaan tersebut merusak fokus saya dengan apa yang ada di depan dan di balik kendaraan yang melintas.
Wajib Kenakan Outfit Standar Saat Berkendara
Tahukah Anda, Alhamdulillah kejadian tersebut tidak menyisakan luka di tubuh saya. Hanya rasanya di pelipis kiri dan ujung jari telunjuk karena membentur aspal.
Apa bagian tubuh lain tidak kontak dengan aspal? Kontak! Lutut, bahu kiri dan dada saya serta wajah saya kontak langsung dengan aspal. Sekali lagi, rasa syukur itu saya panjatkan, karena bagian-bagian yang saya sebutkan tadi terlindungi.
Terlindungi dari gesekan dan benturan dengan aspal. Wajah saya, terlindungi oleh helm, dan menyisakan gores di pelipis kiri karena saya tidak menutup kacanya. Saya tidak menutup kaca karena pencahayaan jadi buruk ketika kaca helm saya tutup.
Bahu saya terlindungi karena saat kejadian saya menggunakan hodie tebal, hanya saja benturan dengan aspal membuat bahu saya sedikit bergeser. Ini sakit sekali. 🙁
Lutut saya dan bagian tubuh lain terlindungi karena saya pakai hodie dan jeans dengan bahan dasar kaku (bahan jeans asli/lama) bukan yang slimfit atau jeans bahan karet.
Jeans bahan karet atau slimfit, saya pernah punya pengalaman baret parah jatuh dari motor juga. Bahan ini sangat mudah hancur saat terjadi gesekan dengan aspal.
Wajib Ada Ansuransi Kesehatan, Sekurangnya BPJS
Ini saya tidak punya sama sekali, baik yang dikelola swasta maupun yang dikelola pemerintah. Jadi sebaiknya Anda benar-benar memiliki salah satunya.
(Maaf) Saya diabaikan karena tidak memiliki BPJS Kesehatan dan Ansuransi lainnya. Saya tidak memiliki BPJS sama sekali baik BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS Kesehatan.
Saya bekerja di salah satu toko yang cukup besar di kota Solok. Saya tidak memiliki pengetahuan tenang BPJS, baik itu ketenagakerjaan atau kesehatan. Meski saya sendiri berkali-kali melihat petugas dan surat langsung dari BPJS Ketenagakerjaan datang ke tempat saya bekerja. (Mungkin teman influncer dan blogger bisa membantu masalah ini)
Jujur saja, saya sedikit merasa terabaikan ketika berada di pusat pelayanan kesehatan waktu itu. Saya tidak tahu, apakah memang karena tidak adanya BPJS atau karena prokes covid. Mengenai hal ini, saya tidak ingin berprasangka. Tapi intinya, BPJS itu penting untuk kejadian tak terduga seperti yang saya alami.
Jangan Asal Beri Kartu Identitas
Saya menganjurkan Anda yang mengalami kejadian sama dengan saya untuk tidak memberikan langsung identitas Anda. Termasuk kartu identitas pribadi Anda ke sembarang orang.
Ciri-ciri Anda sedang dalam tekanan adalah mereka, orang-orang yang tidak bertanggungjawab ini menanyakan kartu dan identitas Anda di saat Anda mengalami shock dan trauma.
Maka kondisi Anda yang sedang sadar, rasaanya tidak atau antara sadar tak sadar bisa dimanfaatkan oleh orang yang bermental buruk seperti ini. Ada baiknya Anda bilang untuk tidak membawanya terlebih dahulu.
Anda bisa menyerahkan identitas di saat Anda telah berada di puskesmas. Di sini, data Anda dan kartu Identitas Anda aman. Jikapun ada kesalahan atau hilang oleh petugas. Anda bisa menuntut secara hukum.
Bersikap Baik Dan Tenang
Bersikap baik dan tetap tenang bisa membantu Anda terhindar dari penghakiman masa. Rasanya tidak jarang masih banyak di beberapa daerah di Indonesia. Warga di tempat kejadian perkara yang tiba-tiba berubah jadi preman terhadap pengendara. Terutama mereka yang terlibat tabrakan antara kendaraan dengan pejalan kaki atau penyeberang.
Jujur saja, akan ada saja orang tidak baik yang akan mencoba menyerang dan memojokkan Anda jika Anda salah ngomong atau tidak bersikap tenang. Meski akan sangat sulit sekali untuk tenang dalam kondisi seperti itu, termasuk saya.
Saya mengalaminya pada kejadian sabtu malam ini. Ada seorang pria, yang tiba-tiba menyerobot dan menuduh saya ngebut dan ugal-ugalan. Padahal pria ini baru saja datang setelah 5 atau 19 menit kejadian. Saya sudah berada di tepi jalan. Alhamdulillah, tidak ada warga yang terprovokasi oleh provokator ini.
Dalam hati, saya sempat berucap sumpah serapah. Serta melaknat dia yang bersaksi bohong ini agar mengalami kecelakaan lebih parah dari saya. Alhamdulillah akhirnya saya sadar, tidak baik melaknat orang yang sudah melaknat dirinya sendiri. Saya memaafkan.
Bagaimana Keadaan Saya Sekarang?
Alhamdulillah, keadaan saya sekarang sudah cukup membaik. Meski bahu kiri saya sangat ngilu saat diangkat. Sementara dua jari saya. Jari tengah dan telunjuk masih belum bisa digunakan dengan baik.
Dua jari ini masih bengkak dan ngilu saat digerakkan dan ditekuk. Saya memilih di pijat dan urut setelah hasil ronsen, Alhamdulillah menunjukkan tidak ada yang patah. Doakan saya agar cepat sehat dan beraktivitas yang Guys.
Kesimpulan
Sasalah salahnyo nan kaciak, tetap salah nan gadang. Itu adalah sepenggal ungkapan bahasa Minang yang saya kutip. Karena, sebenar apapun pengendara, tetap akan disalahkan saat kecelakaan tersebut melibatkan pejalan kaki atau penyeberang.
Padahal dalam banyak kasus, penyebab kecelakaan adalah tidak jelinya penyeberang. Ragu-ragu dan ada juga yang lebih parahnya ada penyeberang justru menelepon dan main hp saat menyeberang. Hal ini sudah banyak diungkap oleh cctv publik yang terpasang di sekitar tempat kejadian.
Terlepas siapa yang salah dan siapa yang benar. Berhati-hati, fokus dan tetap awas saat berkendara itu sangat penting. Agar kejadian buruk bisa dihindari paling tidak diminimalisir. Tetap sehat, sekali lagi cepat pulih untuk diriku sendiri.
Karena, melakukan sesuatu yang seharusnya bisa dilakukan sendiri itu, namun tak bisa dilakukan sendiri itu sakit. Mengesalkan. Sekali lagi, saya sangat bersyukur dengan kondisi sekarang. Semoga ada pelajaran hidup yang bisa dipetik.
Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.
Posting Komentar untuk "Inikah Rasanya, Ketika Semua Tidak Bisa Dilakukan Sendiri"
Posting Komentar