8 Cara Mendidik Anak Laki-laki yang Orangtua Wajib Lakukan

Mendidik Anak Laki-laki Mendidik anak menjadi seseorang yang kita impikan nantinya adalah kewajiban orangtua. Orangtua mengajarkan anaknya menjadi seorang pria atau wanita yang bertanggung jawab dikehidupannya kelak.

Mengajarkan anak laki-laki menjadi pria yang kita harapkan membutuhkan suatu proses. Di sini peran kita sebagai ayah sangat dibutuhkan karena anak laki-laki lebih dekat dengan ayahnya.

Semenjak anak lahir ke dunia dengan jenis kelamin laki-laki, kita sebagai ayah sudah mempunyai rancangan untuk mendidik buah hati. Mau diarahkan kemana anak kita tersebut.

Dalam sebuah keluarga, anak laki-laki menjadi harapan bagi orang tua di masa depan. Anak laki-laki diharapkan bisa melindungi adiknya dan menjadi tulang punggung keluarga di kehidupannya kelak.

Untuk itu, ada beberapa tips yang perlu ayah tahu dalam mendidik anak laki-laki. Simak ulasan berikut ini!

Ayah menjadi panutan

Anak Laki-laki
Anak Laki-laki

Si kecil akan merekam den menyimpan dalam memorinya setiap tindak-tanduk yang dilakukan oleh sang ayah. Anak lebih banyak belajar dengan cara melihat apa yang sedang dikerjakan oleh ayahnya ketimbang mendengarkan.

Tak ayal, anak akan lebih banyak meniru tingkah laku yang dikerjakan oleh ayah. Sebut saja bapak Adi menyuruh putranya untuk tidur tepat waktu agar tidak terlambat ke sekolah.

Berarti ajaran tersebut harus disertai dengan contoh. Ayah membiasakan diri untuk tidur cepat. Hal ini pasti akan ditiru oleh anak.

Tunjukkan komitmen, pengontrolan diri dan rasa tanggung jawab agar menjadi pria sejati. Dengan ajaran ini, ayah akan menjadi panutan dan contoh teladan bagi anak.

Ajarkan rasa hormat

Bantu ajarkan anak laki-laki Anda untuk menghormati orang lain. Dimulai dengan keluarga terdekat.

Misalnya bagaimana cara Anda mengajarkan hormat pada orang yang lebih tua seperti kakek dan nenek. Hormat pada kakak dan abang, serta pada orang yang lebih kecil dari anak.

Ajarkan anak bekerja sama dengan orang lain dan tunjukkan rasa hormat ketika memiliki sudut pandang yang berbeda.

Ajarkan kejujuran

Ketika anak berbicara tidak sesuai dengan kenyataan, berarti ada yang salah dengan ajaran orangtua.

Orangtua mana yang tidak ingin anaknya bersikap jujur, dapat dipercaya dan disenangi oleh banyak orang. Di sinilah peran kita sebagai orangtua selaku ayah mengajarkan contoh memegang janji meski tidak diawasi.

Tegurlah buah hati kita jika tidak jujur dalam bertindak. Ajarkan mereka contoh yang baik agar bisa dipercaya.

Ajarkan tanggung jawab

Terapkan sikap tanggung jawab pada anak agar dapat membuat sebuah keputusan. Kenalkanlah si kecil pada kegiatan seperti olahraga, menulis, bermain musik dan kegiatan lainnya.

Kegiatan ini tujuannya untuk melatih disiplin dan mengontrol diri. Ketika anak ikut dalam olah raga sepak bola, mereka akan sadar betapa disiplin dan butuh pengorbanan dalm memenangkan pertandingan.

Begitu juga dengan anak yang sudah terlatih dengan disiplin. Disaat anak terpilih mengikuti perlombaan, anak dapat mempertanggungjawabkannya nanti.

Ajarkan kasih sayang

Kasih sayang ibu sepanjang jalan. Kasih sayang ayah sepanjang penggalan. Itulah ungkapan klasik yang sering kita dengar.

Sebenarnya baik ibu maupun ayah mempunyai perannya masing-masing dalam mendidik anak. Begitu juga dalam menunjukkan kasih sayang.

Ajarkanlah anak sayang pada anggota keluarga, teman dan lingkungannya. Perasaan ini akan membuat anak kuat menghadapi dunia.

Ajarkan perencanaan

Bantulah anak Anda dengan membuat perencanaan mengatur keuangan. Misalnya dengan menyisihkan uang belanja untuk ditabung.

Dengan begitu anak si anak sudah dapat menyusun rencana keuangan pribadi untuk membeli barang yang diinginkan tanpa harus meminta pada orangtua.

Begitu juga mengajarkannya untuk mengatur waktu. Mana kewajiban yang harus didahulukan dan mana yang harus dikesampingkan.

Ajarkan ilmu agama

Ilmu agama sangat diperlukan agar tak salah arah dalam mengambil keputusan. Orangtua sebagai panutan memberikan contoh teladan bagi anak karena suatu saat nanti anak lelaki akan menjadi imam buat keluarganya kelak.

Misalnya melakukan kewajiban sebagai seorang muslim. Melaksanakan salat lima waktu. Mulailah memberikan contoh bagi anak. Jangan suruh anak untuk salat sedangkan orangtuanya sendiri tidak melaksanakannya.

Buat konsekuensi jika melanggar aturan

Aturan dibuat untuk dipatuhi dan dilaksanakan. Buatlah aturan yang harus dipatuhi selama di rumah. Berilah konsekuensi jika anak melanggar aturan yang telah disepakati.

Anak menjalani hukuman jika melanggar aturan. Efek jera dari perbuatannya itu diharapkan dapat menjadi tolak ukur dan lebih bertanggung jawab lagi.

Kesimpulan

Demikianlah 8 cara mendidik anak laki-laki yang uncchu.com rangkum untuk Anda. Sudah sepatutnya para orangtua memerhatikan cara mendidik anak laki-laki yang tepat agar mereka menjadi pria yang kuat dan bertanggung jawab.

Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.

A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.