4 Cara Ampuh Menanamkan Nilai Tanggung Jawab dari Dini Pada Anak

Nilai Tanggung jawab pada anak – Anak adalah harta titipan yang diamanahkan Allah kepada kedua orangtua. Anak akan belajar pertama kalinya pada keluarga atau orangtuanya termasuk bertanggung jawab.

Ada banyak faktor yang memengaruhi anak untuk bertanggung jawab. Di mulai dari interaksi orangtua pada anak di dalam keluarga. Figur dari orangtua yang menjadi pondasi pengetahuan, pemahaman dan kebiasaan pada anak.

Saat anak berusia 3 tahun, orangtua perlu mengajarkan kepada anak betapa pentingnya bertanggung jawab. Berikan contoh-contoh kecil agar mereka mengerti akan pentingnya tanggung jawab.

Latihan dapat dilakukan dengan memberikan tugas-tugas mandiri seperti makan sendiri, mandi sendiri, pakai baju sendiri dan membereskan mainan sendiri. Kemudian dilanjutkan dengan membantu pekerjaan rumah.

Jika anak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, jangan serta merta langsung memberikan bantuan. Berikan kesempatan kepadanya untuk berusaha mencapainya. Arahkan anak untuk memotivasinya agar tidak mudah menyerah. Bila mengalami kendala, di sinilah tugas kita untuk membantunya.

Dampak dari pentingnya bertanggungjawab adalah mengajarkan anak menjadi pribadi yang baik. Tidak asal-asalan dalam bertindak dan mengambil sikap.

Sebagai contoh, ini adalah sebuah kisah inspiratif yang mungkin mengena bagi orang yang membacanya.

Ketika anak disuruh untuk menunaikan kewajiban kepada Allah seperti salat. Di saat anak berusia 7 tahun, agama Islam sudah memerintahkan kepada umatnya untuk menyuruh anak melakukan salat.

Bahkan saat anak sudah memasuki usia 10 tahun, orangtua wajib memukulnya asalkan tidak membahayakannya. Itulah perintah yang dianjurkan nabi Muhammad SAW kepada orangtua.

Namun kenyataannya, saat subuh sudah berkumandang melihat anak tidur lelap dengan selimut yang masih menggulung, terlintas rasa iba pada anak. Tidak tega membangunkan anak yang seharian lelah dengan aktivitasnya.

Entah karena tidur terlalu malam atau sulit untuk bangun pagi. Sejatinya subuh adalah waktu yang tepat melatih kemandirian anak untuk bertanggung jawab sejak dini.

Bagi sebagian orangtua yang tegas, perilaku seperti ini tidak baik untuk dilanjutkan. Mengingat pentingnya mengajarkan agama kepada anak.

Orangtua yang taat beragama akan memaksa anaknya bangun agar menunaikan salat. Berikan contoh teladan baginya. Libatkanlah anak untuk ikut salat berjamaah. Hal ini akan menjadi suatu kebiasaan bagi anak sehingga kita tidak sulit lagi untuk mengajarinya.

Contoh di atas adalah salah satu cara orangtua mengajarkan kewajiban untuk bertanggung jawab kepada sang penciptaNya.

Lalu bagaimana cara menanamkan tanggung jawab kepada anak dengan aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari? Berikut adalah paparannya untuk Anda.

Cara Menanamkan Tanggung Jawab Pada Anak Usia Dini

Nilai Tanggung jawab
Nilai Tanggung jawab

Banyak ccara yang bisa diterapkan agar anak memahami nilai tanggungjawab dengan baik dan benar. Apa saja?

Melatih tanggung jawab dengan tugas sederhana

Saat anak berusia 3 tahun, ajarkan anak untuk mengerjakan sendiri pekerjaan yang mudah dikerjakan. Seperti, meletakkan piring ke dapur setelah selesai makan dan membuang bungkus makanan pada tempat sampah. Jika sudah selesai melakukannya jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih.

Jika ia lupa untuk melakukannya, jangan diam saja. Ingatkan anak untuk mengerjakannya sampai ia terlatih untuk mengerjakan sendiri.

Berikan contoh kepada anak

Orangtua menjadi panutan bagi anak untuk melakukan tugasnya sehari-hari. Ini menjadi contoh bagi anak untuk diaplikasikan dalam kehidupan.

Menjadi panutan bisa kita lakukan dengan tugas sederhana, misalnya mengucapkan terima kasih jika sudah meminta bantuan darinya.

Berikan ketegasan pada anak

Apabila anak selesai bermain, mintalah ia untuk segera membereskan mainannya. Itu merupakan bentuk tanggung jawab yang mesti dilakukan oleh anak.

Anak akan menerima risikonya jika tidak melakukan tugas yang sudah diperbuat. Berikan hukuman sebagai bentuk ganjaran agar anak bisa bertanggung jawab.

Mintalah dengan nada tegas, namun tidak membentak

Menjadi kewajiban anak jika sudah selesai makan untuk mengantarkan piring ke dapur. Jika anak tidak mau, jangan bentak ia dengan suara keras. Usahakan menyuruhnya dengan nada ketegasan.

Kesimpulan

Tanggung jawab adalah sikap yang dibentuk melalui proses. Peran orangtua dalam keluarga sangat memengaruhinya.

Jika anak menolak untuk diajarkan tanggung jawab, jangan bersedih. Niscaya suatu saat akan mengikuti teladan Anda. Ajarilah mereka dengan pelan dan penuh kasih sayang, Karena kasih sayang akan melembutkan.

Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.

A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.