7 Konsep Dasar Keuangan yang Wajib Anda Ketahui

7 Konsep Dasar Keuangan – Keuangan adalah bagian penting dari setiap sisi kehidupan. Baik secara pribadi (rumahan) atau skala besar seperti pada sebuah perusahaan. Jika Anda yang mengunjungi artikel ini adalah orang yang bergelut di dunia keuangan. Ada beberapa konsep dasar keuangan wajib yang penting untuk Anda ketahui.

Sejatinya dengan mengetahui konsep dasar keuangan ini. Anda akan mengetahui sehat atau tidaknya kondisi keuangan pada sebuah perusahaan. Beberapa konsep dan istilah keuangan di bawah ini adalah istilah yang umum dan biasa digunakan dalam keuangan. Baik dalam transaksi maupun dalam kegiatan lainnya dalam keuangan.

7 Konsep Dasar Keuangan

Konsep Dasar Keuangan
Konsep Dasar Keuangan

Nah Apa saja konsep dan istilah dasar dalam keuangan yang penting dan wajib untuk Anda ketahui? Berikut ulasan uncchu.com untuk Anda.

1. Inflasi

Ada yang tahu apa itu inflasi? Berdasarkan pengertian Inflasi dari laman resmi Bank Indonesia (BI), inflasi secara sederhana diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengartikan inflasi sebagai kecenderungan naiknya harga barang dan jasa, pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan.

Sedangkan menurut Barro dan Robert J dalam bukunya Macro Economi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.

Agar lebih mantap Saya menambahkan pengertian Inflasi dari laman wikipedia. Laman Wikipedia sendiri menyebutkan inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

2. Likuiditas

Pengertian Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta (aktiva) lancarnya. Pengertian ini Saya kutip dari Kamus Keuangan.

Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan maka kinerjanya dianggap semakin baik. Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi biasanya memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapatkan berbagai dukungan dari banyak pihak, misalnya lembaga keuangan, kreditur, maupun pemasok dan sumber modal.

3. Bear Market

Mungkin tak banyak yang terbiasa dengan kalimat Bear Market dalam keuangan? Nah tahukah Anda bahwa Bear market sering digunakan untuk menyebut periode penurunan harga surat berharga sebesar 20% atau lebih.

Bear market pada saham dipicu ketika para investor menjual saham, umumnya untuk mengantisipasi memburuknya kondisi ekonomi dan penurunan keuntungan perusahaan.

Bear market ini tidak boleh disalahpahami sebagai koreksi (correction), yang merupakan tren penurunan jangka pendek yang memiliki durasi kurang dari dua bulan

4. Nilai Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih merupakan ukuran bagi kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi total aset dengan jumlah total utang.

Jika hasil tidak menunjukkan angka minus, berarti perusahaan berada dalam kondisi aman. Jika tidak, berarti perusahaan berada dalam kondisi rawan dan mungkin butuh strategi untuk memperbesar pemasukan.

5. Alokasi Aset dan Diversifikasi

Alokasi aset bisa diartikan sebagai tempat di mana Anda akan menyimpan uang, tergantung pada kebutuhan individu maupun perusahaan. Bisa dengan membeli rumah, tanah, atau apapun.

Alokasi aset berhubungan erat dengan diversifikasi di mana risiko kesalahan mengalokasikan aset tersebut bisa berkurang dengan mendiversifikasi investasi di dalam satu kelas aset maupun di berbagai jenis kelas aset yang berbeda.

6. Toleransi Risiko

Toleransi risiko adalah ukuran dari tingkat ketidakpastian yang bersedia diterima oleh seorang investor atau pengusaha sehubungan perubahan negatif terhadap bisnis atau aset.

Seberapa tingginya toleransi risiko tergantung pada seberapa agresif seorang investor atau pengusaha dalam berinvestasi.

Toleransi risiko tidak hanya bergantung pada kondisi emosional seseorang, tetapi juga dari perkiraan seberapa banyak waktu, potensi penghasilan dan aset yang akan bisa dimiliki di masa depan.

7. Bull Market

Bull market adalah saat harga saham meningkat. Biasanya, bull market menunjukkan perekonomian yang baik dan tingkat pengangguran yang rendah. Nah jadi Bull Market adalah kebalikan dari Bear Market.

Kesimpulan

Itulah 7 Konsep Dasar Keuangan yang Wajib Anda Ketahui sebagai seorang yang berkecimpung dalam dunia keuangan. Hal dasar ini akan menajadi modal dasar untuk mempelajari lebih lanjut perihal saham, liquiditas dan equitas. Anda tertarik terjun ke dunia keuangan? Bookmarks artikel ini.

Afriant Ishaq
Afriant Ishaq A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.

Posting Komentar untuk "7 Konsep Dasar Keuangan yang Wajib Anda Ketahui"