3 Hal Tentang Persalinan, Sebuah Perjuangan yang Harus Ibu Ketahui Keunikannya

3 Hal Tentang Persalinan, Sebuah Perjuangan yang Harus Ibu Ketahui Keunikannya
Tentang Persalinan
– Tulisan singkat ini hanyalah sebuah opini, yang setidaknya bisa jadi bahan referensi tambahan untuk didiskusikan lebih lanjut. Pada prinsipnya penulis bukanlah pakar di bidang medis atau persalinan.

Persalinan sejatinya adalah hal yang paling ditunggu oleh seorang perempuan baik yang baru pertama kali atau yang telah sekian kali. Banyak hal unik dari sebuah perjuangan yang bernama persalinan ini. Nah hal unik inilah yang akan dikuliti sedikit oleh penulis yang bernama lengkap Voni Susanto. Berbekal pengalaman maka jadilah tulisan berjudul Tentang Persalinan, Sebuah Perjuangan yang Harus Ibu Ketahui Keunikannya.

Tentang Persalinan

Ada beberapa hasil pengamatan dan pelajaran kekinian yang mesti kita cermati perihal persalinan bagi ibu hamil, terutama bagi ibu-ibu muda yang hamil untuk pertama kalinya diantaranya adalah beberapa hal berikut ini.

Fasilitas Kesehatan yang Terlalu Mudah menyimpulkan

Pertama, ada fasilitas kesehatan tertentu yang terlalu mudah menyimpulkan seorang ibu hamil harus di operasi ketika kelahiran si buah hati. Entah karena merasa memiliki peralatan bedah yang memadai, antrian pasien yang mengular, atau karena ada target profit yang dikejar.

Begitu pula petugas medis kekinian, ada yang terlalu gampang merekomendasikan seorang ibu hamil untuk operasi persalinan, hanya berbekal sedikit analisa, entah karena alasan tekanan darah, ukuran lingkar pinggang, posisi bayi tak beraturan atau sebab lainnya.

Padahal orangtua kita dahulu bahkan tidak melahirkan di fasilitas kesehatan yang memadai, tidak pula dibantu oleh petugas medis terlatih, tapi justru bisa melahirkan secara normal.

Ada satu fakta menarik tentang hal ini, berdasar pengalaman seorang ibu muda yang penulis temui, yang bercerita tentang salah satu fasilitas kesehatan tempat biasa ia berkonsultasi. Beberapa hari jelang persalinan, si ibu tidak diberi pilihan kecuali dengan operasi kelahiran.

Tiba waktunya persalinan, berbekal kartu jaminan sosial, si ibu kurang mendapat pelayanan memadai, kamar persalinan nyaris penuh, sementara sakit sudah tak tertahankan. Alhasil, si ibu memutuskan untuk pindah persalinan ke fasilitas kesehatan yang lain, dan ternyata si ibu bisa melahirkan secara normal.

Maka sangat disarankan untuk mencari petugas medis dan fasilitas kesehatan yang bisa membimbing dan menyemangati ibu hamil untuk bisa melahirkan tanpa operasi, fitrahnya seorang ibu pasti memiliki kekuatan untuk melahirkan secara normal, karena Allah sudah menyematkan tiga kelebihan kepada seorang ibu yang tidak dimiliki oleh seorang ayah, yakni: mengandung, melahirkan dan menyusui.

Jangan pasrah dengan satu keadaan yang sekiranya memberi kesimpulan untuk operasi persalinan. Perlu diperhatikan bahwa ilmu kedokteran kekinian sudah banyak terafiliasi dari ilmu kedokteran barat, sehingga urusan bedah-membedah sudah menjadi sesuatu yang lazim dan lumrah.

Siagakan Pendonor Jika Sewaktu-waktu Diperlukan

Kedua, bilamana pada persalinan seorang ibu terjadi pendarahan yang banyak, maka harus sudah tersiagakan orang yang siap mendonorkan darahnya. 

Biasanya orang yang memiliki golongan darah sama dengan si ibu hamil adalah yang sedarah dengannya, seperti ibu, adik atau kakaknya. Sehingga tidak perlu lagi panik mencari atau membeli tambahan darah jika sewaktu-waktu kemungkinan terburu dan membutuhkan pendonor.

Pertimbangkan Dengan Matang dan Bijak Penggunaan Alat kontrasepsi Pasca Persalinan

Ketiga, tentang penggunaan alat atau obat kontrasepsi pasca persalinan dan nifas. Tidak sedikit ibu-ibu muda yang ketika memutuskan untuk ber-KB, justru tak lagi dikaruniai anak setelah alat KB-nya dilepas, atau baru mendapat anak lagi setelah beberapa tahun kemudian yang sangat lama.

Perlu pertimbangan yang matang, jangan sampai karena ketidaktahuan atau hanya ikut-ikutan ber-KB, impian memiliki keluarga besar bahagia (KBB) jadi tak kesampaian.

Kesimpulan

Setiap kita memang wajib menjalankan program keluarga berencana, yakni jumlah anak sesuai yang kita rencanakan karena bangsa kita butuh perbaikan. Perlu banyak pejuang militan nan mumpuni berkapasitas besar untuk mengisi lini dan ruang kepemimpinan, pastikan generasi baru yang terlahir ke dunia itu adalah anak-anak penuh harapan, demi melangitkan kejayaan bangsa di masa depan.

Note : Tulisan ditulis berdasarkan pengalaman dan beberapa penelitian kecil non profit yang dilakukan penulis. Nasehat di dalam artikel bukan seutuhnya nasehat profesional. Penulis dan Uncchu.com menganjurkan pembaca untuk berkonsultasi pada ahlinya secara periodik dan berkala. Tulisan ini ditulis bukan untuk menyerang atau menjelek-jelekkan sebuah instansi atau pihak manapun. tulisan ini ditulis semata-mata sebagai bahan ikhtibar dan pelajaran.

A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.