Apakah Nomor Anda Masih Disimpan atau Tidak?

Nomor WA
Apakah Nomor Anda Masih Disimpan – Hari ini Sabtu tanggal 25 Juni saya iseng menggunakan salah satu fitur yang jarang digunakan di whatsapp. 

Fitur yang saya gunakan adalah fitur broadcast. Fitur yang sangat populer di perangkat blackberry pada masanya. Justru tenggelam di aplikasi obrolan dengan warna hijau ini.

Sekira jam 6 sore sebelum maghrib untuk wilayah pulau Perca. Saya iseng mengirimkan pesan singkat via broadcast ke seluruh nomor kontak yang ada di smartphone saya.

Isi pesannya “Hi, selamat sore, apa kabar?”. Singkat, padat, formal dan bukan saya banget.

Ada sekitar 600an kontak yang saya kirimi pesan broadcast untuk melakukan sedikit eksperimen dan memuaskan rasa penasaran saya.

Sekedar informasi, 600an kontak yang saya miliki adalah nomor yang tersimpan sejak saya menggunakan nomor yang saya gunakan untuk broadcast. Kurang lebih 10 tahunan kalau tidak salah. Lalu apa pesan yang bisa ditarik dari hal ini?

Hampir 80 Persen Kontak Sudah Tidak Menyimpan Nomor Saya

Artinya selama itu, lebih dari 10 tahun. Boleh dikatakan hampir 80 persen kontak yang masih saya simpan nomornya sudah tidak menyimpan nomor saya di ponsel mereka.

Baik itu teman dekat, teman sekolah, rekan kerja hingga mantan. Berpikir positif saja, mungkin mereka sudah tidak memakai nomor tersebut atau nomor tersebut sudah tidak aktif. Jikalaupun aktif nomor tersebut kemungkinan besar sudah direcycle oleh provider.

Bisa saja mereka telah mengganti hp mereka dan tidak memiliki cadangan di akun mereka. Baik android, iOS ataupun akun lainnya seperti Samsung, Onedrive, Mi dan lainnya.

Saya memiliki nomor telepon sebanyak itu dan selama itu karena saya rutin mencadangkan. Saya biasanya mencadangkan di Onedrive dan mi cloud.

Itulah pentingnya melakukan pencadangan perangkat. Cadangkan di dua tempat sekaligus. Saya menggunakan Onedrive dan baru-baru ini menggunakan google drive. Mengenai kemudahan, saya lebih familiar dengan Onedrive dibandingkan google drive.

Secara Tidak Langsung Bisa Mendeteksi Sifat Teman

Kok bisa? Tentu saja bisa, di sini Anda akan melihat mana teman-teman saya yang benar-benar bisa dipertimbangkan untuk terus meningkatkan intensitas obrolan.

Dari kalimat singkat broadcast, saya bisa menilai beberapa macam karakter unik teman-teman yang berada di kontak saya. 

Ada yang care luar biasa, menghargai broadcast saya dengan membalas meski hanya dengan sepatah dan dua patah kata.

Di sisi lain, saya juga bisa menemukan teman-teman yang sebenarnya sedang butuh support system dari cyrcle mereka. 

Anda bisa perhatikan ada beberapa dari mereka yang langsung curcol. Jangan abaikan dan berikan semangat.

Pertahankan Mereka yang Membalas Pesan

Mereka yang membalas pesan broadcast berhak mendapatkan apresiasi luar biasa. Menurut saya mereka berhak dipertahankan sebagai teman dan terus tingkatkan koneksi dengan mereka.

Membalas pesan broadcast artinya mereka memiliki rasa menghargai oranglain dengan baik meski hanya dengan pesan yang berisi ucapan selamat sore dan sekedar menanyakan kabar.

Mereka adalah orang-orang yang mampu menghargai oranglain terlepas dari status penting atau tidak pentingnya mereka dalam kehidupan. 

Mereka mampu mengabaikan status hukum mutualisme dalam kehidupan demi menghargai sebuah pesan oranglain.

Saatnya Bersih-bersih

Dari sini saya dapat mengambil tindakan untuk segera bersih-bersih kontak. Apalagi smartphone saya sudah cukup berat dan tua. Membersihkan kontak yang tidak aktif dan responsif bisa jadi pilihan tepat setelah saya bersih-bersih berkas dan galeri.

Saya termasuk orang yang hobi membersihkan jeroan hp, galeri dan berkas. Ini bukan karena saya rajin banget atau gabut tapi lebih ke terpaksa karena hp saya sudah cukup tua dan berat kalau sudah terlalu banyak file sampah yang menumpuk.

Bahkan saya terpaksa mengosongkan dan out dari beberapa grup obrolan termasuk kerjaan agar smartphone saya tidak tegang dan hank haha. 

Di sini kelemahan android makin kentara, makin lama dipakai makin memburuk performanya.

Saatnya Introspeksi Diri

Segala hal yang saya tulis di atas bukan semata-mata karena kesalahan mereka. Kesalahan tentu juga datang dari saya. 

Minim komunikasi dan kurang respeknya saya dengan beberapa obrolan di masa lalu juga bisa menjadi celah menghilangnya mereka teman-teman saya.

Jadi dengan adanya tanggapan dari broadcast saya ini juga bisa dijadikan penempa diri saya sendiri. Agar lebih peka, responsif dan peduli dengan keadaan di sekitar.

Sekedar komen di story whatsapp teman, mengucapkan selamat atas pencapaian mereka yang dipublish di snap juga memberikan efek dekat yang lebih nyata.

Kesimpulan

Dari eksperimen sosial kali ini saya bisa memetik banyak pelajaran. Bukan untuk menghakimi tapi lebih ke Introspeksi diri sendiri. 

Sebesar apa peranan saya dalam dunia sosial. Apakah penting atau tidak penting dalam cyrcle pertemanan.

Mereka yang tidak membalas atau tidak menyimpan nomor saya bukan berarti mereka sombong. 

Bisa saja mereka memiliki masalah yang sama dengan saya. Sebut saja HP kentang atau mereka sedang dalam proses healing mental mereka.

Penting atau tidak penting tergantung diri sendiri dalam bersikap. Berusaha memberi manfaat bagi orang lain tentu jauh lebih baik daripada mati rasa dan tidak peduli sama sekali.

Nah Anda tertarik mengetahui apakah nomor Anda masih disimpan atau tidak?

---

Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.

A male blogger who is afraid of heights and always faints when sees blood. But once active as an HIV AIDS counselor, and an announcer on a radio.